My Widget

Minggu, 15 November 2015

Zakat,infak, shadaqoh







I.    Pengertian zakat, infaq dan shadaqah
a.       Pengertian zakat
Secara etimologi zakat dapat diartikan berkembang dan berkah. Selain itu zakat juga dapat diartikan mensucikan sebagaimana dalam firman Allah SWT:
                                                 قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَكَّهَا
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu (Q.S Asyams): 9)
Sedangkan menurut istilah syar’i zakat berarti sesuatu yang dikeluarkan atas nama harta atau badan dengan mekanisme tertentu. Menurut syara` Al-Mawardi dalam kitab Al-hawi mengatakan,
“Zakat itu sebutan untuk pengambilan tertentu dari harta yang tertentu, menurut sifat-sifat yang tertentu untuk diberikan kepada golongan yang tertentu.
Az-Zarkani dalam Syarah Al-Muwaththa` menerangkan bahwa zakat itu mempunyai rukun dan syarat. Rukunnya ialah ikhlas dan syaratnya ialah sebab, cukup setahun dimiliki. Zakat diterapkan kepada orang-orang yang tertentu dan dia mengandung sanksi hukum, terlepas dari kewajiban dunia dan mempunyai pahala di akhirat dan menghasilkan suci dari kotoran dosa.[1]
jiwa dengan syarat tertentu dan rukun tertentu. Melaksanakan zakat fitrah hukumnya fardhu ‘ain atau wajib atas setiap muslim dan muslimah.
Hadits Nabi :
فَرَضَ رَسُولُ اللهِ ص.م. زَكَاةَ الفِطْرِ طُهُورَ لِلصَّائِمِ مِنَ الغَوِّى وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةٌ لِلْمَسَاكِيْنِ, فَمَنْ اَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلاَةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولةٌ فَمَنْ اَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلاَةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ. (رواه ابوداود وابن ماجه)
“Rasulullah s.a.w. mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan diri bagi orang yang berpuasa dari perkataan yang jelek dan cabul dan menjadi makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang memberikannya sebelum shalat, maka itu zakat yang diterima. Barang siapa yang memberikannya sesudah shalat maka itu termasuk sodaqoh biasa.”

b.                            Pengertian infaq
Infaq berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan sesuatu. Sedangkan menurut istilah infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam.
Maka, Infaq juga bisa diartikan mengeluarkan sesuatu (harta) untuk suatu kepentingan yang baik, maupun kepentingan yang buruk. Ini sesuai dengan firman Allah yang menyebutkan bahwa orang-orang kafirpun meng "infak" kan harta mereka untuk menghalangi jalan Allah :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. dan ke dalam Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan” (Qs. Al Anfal : 36)
Sedangkan Infak secara istilah adalah : Mengeluarkan sebagian harta untuk sesuatu kepentingan yang diperintahkan oleh Allah subhanahu wata’ala, seperti : menginfakkan harta untuk memenuhi kebutuhan keluarga.[2]
Infak sering digunakan oleh Al Qur'an dan Hadits untuk beberapa hal, diantaranya :
Pertama : Untuk menunjukkan harta yang wajib dikeluarkan, yaitu zakat. Infak dalam pengertian ini  berarti zakat wajib.
Kedua  : Untuk menunjukkan harta yang wajib dikeluarkan selain zakat, seperti kewajiban seorang suami memberikan nafkah untuk istri dan anak-anaknya. Kata infak disini berubah menjadi nafkah atau nafaqah.
Ketiga  :  Untuk menunjukkan harta yang dianjurkan untuk dikeluarkan, tetapi tidak sampai derajat wajib, seperti memberi uang untuk fakir miskin, menyumbang untuk pembangunan masjid atau menolong orang yang terkena musibah. Mengeluarkan harta untuk keperluan-keperluan di atas disebut juga dengan infak.
C.                Pengertian shadaqah
Shadaqah, dari segi bahasa berasal dari akar kata kerja shadaqa atau bentuk nomina verbanya ash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan ‘kebenaran’. Al-Qur’an menggunakan kata ini sebanyak lima kali dalam bentuk tunggal dan tujuh kali dalam bentuk jamak—kesemuanya dalam konteks pengeluaran harta benda secara ikhlas. Sedekah sifatnya tidak wajib, melainkan sunnah, sangat dianjurkan. Tetapi, meski demikian, kata sedekah juga terkadang digunakan oleh al-Qur’an untuk makna pengeluaran harta yang wajib. Surah at-Taubah ayat 103 memerintahkan Nabi saw. mengambil zakat harta dari mereka yang memenuhi syarat-syarat. Demikian juga surah at-Taubah ayat 60 yang berbicara tentang mereka yang berhak menerima zakat dengan menggunakan kata (shadaqahsedekah dalam arti zakat wajib.[3]
II. Dasar hukum Zakat, Infaq dan Shadaqah
1.            Dasar hukum Zakat.
Zakat  diwajibkan pada tahun ke 2 hijriyah setelah  pensyariatan zakat. Dasar pensyariatannya yaitu al-Qur’an, sunah, dan ijma’. Allah berfirman, “Tunaikanlah Zakat” (QS. al-Baqoroh:43) dan firman-Nya,
“Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka” (QS. at-Taubah: 103).
Dalam sunah Nabi banyak disampaikan hadist tentang zakat, diantaranya, “Islam dibangun atas lima dasar, antara lain menunaikan zakat,”(HR. Syaikhani dari ibnu Umar). Para Ulama’ kemudian sepakat mewajibkan zakat. Hadist tersebut menunjukkan bahwa zakat merupakan salah satu rukun islam.orang yang mengingkari zakat dinyatakan kafir, meskipun dia menunaikannya. Orang yang menolak untuk mengeluarkan zakat harus diperangi dan dirampas hartanya secara paksa, seperti yang dilakukan Abu Bakar as-Shiddiq.[4]
III. Perbedaan Zakat, Infak dan Shadaqah

Menurut
  Zakat
Infaq
Shadaqoh
Berdasarkan kewajibannya
Amal wajib
Amal tidak wajib
Amal tidak wajib
Waktu pembayarannya
Ditentukan
Kapan saja
Kapan saja
Berdasarkan ketentuannya
Memberikan sebagian harta dengan ketentuan tertentu
Membelanjakan hartanya untuk kepentingan diri sendiri dan keluarganya
Membelanjakan hartanya dijalan Allah
2.            Zakat fitrah
    1. Pengertian zakat fitrah
Zakat fitrah adalah zakat jiwa yang diambil dari kata” fitrah” yang merupakan asal kejadian. Sedangkan menurut pengertian syara’ adalah zakat yang dikeluarkan oleh seorang muslim dari sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan untuk mensucikan jiwanya serta menambal kekurangan-kekurangan yang terdapat pada puasanya seperti perkataan yang kotor dan perbuatan yang tidak ada gunanya. Diriwayatkan oleh Ibn Abbas, ia berkata:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ ص.م زَكَاةَالْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ الَّلغْوِ وَالَّرفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنِ
“Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan diri orang puasa dari perbuatan sia-sia(al-laghw) dan perkataan kotor (ar-rafats), sekaligus untuk memberi makan orang-orang miskin.
3.            Syarat wajib zakat fitrah
Syarat wajib zakat fitrah antara lain:
1)      Islam
2)      adanya kelebihan makanan untuk kebutuhan sehari-hari dan orang yang berada dalam tanggungan nafkahnya pada malam hari raya dan ketika hari raya
3)       mendapati bagian akhir ramadhan dan bagian bulan syawal.
4.             Kadar dan bentuk zakat fitrah
Kadar yang wajib bagi setiap individu dalam zakat fitrah yaitu satu sha’ dari sesuatu yang biasa dimakan oleh penduduk negeri tersebut, baik berupa biji-bijian (padi dan gandum), kuram, anggur, ataupun lainnya. Satu sha’ menurut ijma’ setara dengan 4 mud. Atau setara dengan 2,176 kg (± 3,5 liter).
5.             Penerima zakat fitrah
Orang yang berhak menerima zakat fitrah adalah 7 kelompok sebagaimana yang termaktub dalam firaman allah SWT:
إِنَّمَا ٱلصَّدَقَٰتُ لِلْفُقَرَآءِ وَٱلْمَسَٰكِينِ وَٱلْعَٰمِلِينَ عَلَيْهَا وَٱلْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِى ٱلرِّقَابِ وَٱلْغَٰرِمِينَ وَفِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَٱبْنِ ٱلسَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ ٱللَّهِ ۗ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
 Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana (Q.S. At-Taubah : 60)
1.       Fakir, yaitu orang yang tidak berharta dan tidak mempunyai pencarian tetap.
2.      Miskin, yaitu orang yang tidak berharta tetapi tidak mempunyai pencaharian yang tidak mencukupi untuk keperluan hidup.
3.      `Amil, yaitu orang yang mengurus pengumpulan dan pembagian zakat.
4.      Muallaf hatinya, yaitu orang yang baru masuk islam, yang masih perlu dimantapkan keimanannya, dan ke islamannya.
5.      Hamba sahaya, yaitu yang dijadikan akan dibebaskan dengan syarat menebus dirinya. Maka pemberian uang zakat itu dapat dipergunakan untuknya.
6.      Ghorim, yaitu orang yang berhutang karena untuk menutup keperluan hidupnya atau keperluan kebaikan.
7.      Fi sabilillah = di jalan allah, yaitu:
a.       Orang-orang yang berjihad di jalan allah (menegakkan agama allah).
b.      Untuk usaha-usaha menegakkan agama allah, seperti untuk keperluan pendidikan islam, da`wah islam, dll.
8.      Ibnussabil, musafir yang bertujuan baik, untuk kebaikan.
E.   Benda yang wajib dizakati dan nishabnya
1.      Binatang ternak
Syarat wajib zakat binatang ternak, unta, sapi dan kambing wajib dizakati apabila telah memenuhi enam syarat, yaitu:[5]
  1. Islam
  2. Merdeka
  3. Hak milik sempurna
  4. Telah mencapai satu nishab
  5. Telah genap satu tahun
  6. Digembalakan
Nishab zakat binatang ternak:
  1. Nishab dan kadar zakatnya unta
No
Nishab
Jumlah zakat
Keterangan
   1
5-9
1 ekor
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
   2
10-14
2 ekor
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
   3
  15-19
3 ekor
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
4
20-24
4 ekor
Kambing betina jenis domba genap umur 1 th/lebih, atau kambing betina jenis kacang genap umur 2 tahun/ lebih
5
25-35
1 ekor
Unta betina, genap umur 1 th/ lebih
6
36-45
1 ekor
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
7
46-60
1 ekor
Unta betina, genap umur 3 th/ lebih
8
61-75
1 ekor
Unta betina, genap umur 4 th/ lebih
9
76-90
2 ekor
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
10
91-120
2 ekor
Unta betina, genap umur 3 th/ lebih
11
121-129
3 ekor
Unta betina, genap umur 2 th/ lebih
12
Dan seterusnya
Keterangan:  jika jumlah unta lebih dari 121 ekor maka setiap 50 ekor (hasil pembagian 50) zakatnya unta betina umur 3 th/ lebih, dan setiap 40 ekor (hasil pembagian 40) zakatnya unta betina umur 2 th/ lebih.
  1. Nishab dan kadar zakatnya sapi
no
Nishab
Jumlah zakat
Keterangan
1
30-39
1 ekor
Sapi jantan genap umur 1th/lebih
2
40-59
1 ekor
Sapi jantan genap umur 2th/lebih
3
60-69
2 ekor
Sapi jantan genap umur 1th/lebih
4
70-79
2 ekor
1 ekor sapi jantan umur 1th/lebih, dan 1 ekor sapi jantan umur 2th/lebih
5
80-89
2 ekor
2 ekor sapi jantan genap umur 2th/lebih
6
90-99
3 ekor
3 ekor sapi jantan genap umur 1th/lebih
7
100-109
3 ekor
2 ekor sapi jantan umur 1th/lebih, dan 1 ekor sapi jantan umur 2th/lebih
8
Dan seterusnya
  1. Nishab dan kadar zakatnya kambing
No
Nishab
Jumlah zakat
Keteranagan
   1
40-120
1ekor kambing
Jika berupa domba, maka harus sudah genap umur 1 th/ lebih. Dan jika berupa kambing kacang, maka harus sudah genap umur 2 th/ lebih.
   2
121-200
2ekor kambing
   3
201-399
3ekor kambing
   4
400-499
4ekor kambing
   5
500
5ekor kambing
   6
Dan seterusnya
Keterangan: diatas 400 ekor, setiap seratus ekor zakatnaya seekor kambing. 600 ekor zakatnya 6 ekor, 700 ekor zakatnya 7 ekor, dan begitu seterusnya.
  1. Zakat Tanaman
Syarat wajib zakat tanaman:
  1. Pemiliknya islam
  2. Pemiliknya merdeka
  3. Milik sempurna
  4. Ditanam oleh manusia
  5. Berupa makanan pokok dan tahan lama
  6. Mencapai satu nishab
Kadar nishab zakat tanaman:
No
Tanaman
Nishab
%
Zakat
Keterangan
1
Gabah
1323,132kg
10%
1/10=132,3132kg
Tanpa biaya pengairan


1323,132kg
5%
1/20=66,1566kg
Dengan biaya pengairan
2
Padi Gagang
1631,516kg
10%
1/10=163,1516kg
Tanpa biaya pengairan

1631,516kg
5%
1/20=81,5758kg
Dengan biaya pengairan
3
Beras
815,758kg
10%
1/10=81,5758kg
Tanpa biaya pengairan


815,758kg
5%
1/20=40,7879kg
Dengan biaya pengairan
4
Gandum
558,654kg
10%
1/10=55,8654kg
Tanpa biaya pengairan


558,654kg
5%
1/20=27,9327kg
Dengan biaya pengairan
5
Kacang tunggak
756,697kg
10%
1/10=75,6697kg
Tanpa biaya pengairan

756,697kg
5%
1/20=37,8349kg
Dengan biaya pengairan
6
Kacang hijau
780,036kg
10%
1/10=78,0036kg
Tanpa biaya pengairan

780,036kg
5%
1/20=39,0018kg
Dengan biaya pengairan
7
Jagung kuning
720kg
10%
1/10=72kg
Tanpa biaya pengairan

720kg
5%
1/20=36kg
Dengan biaya pengairan
8
Jagung putih
714kg
10%
1/10=71,4kg
Tanpa biaya pengairan

714kg
5%
1/20=35,7kg
Dengan biaya pengairan
Catatan:
1rithl syar’i/bagdhad= 408 gr
1 mud = 675 gr
1 mud syar’i menurut asy-syafi’i = 11/3 rithl iraqy = 573,75 gr
1 wasaq = menurut asy-syafi’i 130,5 gr
1 sho’ syar’i atau baghdad = menurut asy-syafi’i 2175 gr
1 dirham syar’i = 2,715 gr
1 mitsqol = 3,879 gr
5 wasaq = 300 sho’
    1. sho’ = versi nawawi gram Iraq = 2174,62 gram
  1. Zakat emas dan perak
Syarat wajib zakat emas dan perak:
  1. Islam
  2. Merdeka
  3. Milik yang sempurna
  4. Sampai satu nishab
  5. Sampai satu tahun disimpan
Kadar nishab zakat emas dan perak:
Nishab emas adalah 20 mitsqol dan zakat yang harus dikeluarkan 1/40 atau 2,5%.
1 mitsqol = 3,879 gram
3,879 x 20 = 77,58 gram
Jadi, jika seseorang memiliki emas dengan kadar berat telah mencapai 77,58 gram harus mengeluarkan zakat sebesar 1/40, yaitu 77,58 : 40 (x 2,5%)= 1,9395 gram.
Nishab perak adalah 200 dirham dan zakat yang harus dikeluarkan 1/40 atau 2,5%.
10 dirham = 7 mitsqol
1 mitsqol = 3,879 gram
10 dirham = (3,879 x 20) 27,153 gram
200rham = (27,153 x 20) 543,6 gram
Jadi, jika seseorang memiliki perak dengan kadar telah mencapai 543,6 gram harus mengeluarkan zakat sebesar 1/40, yaitu:  543,6 : 40 (x 2,5%) = 13,5765 gram.
  1. Zakat hasil tambang
1.             Emas
Nishabnya = 20 mitsqol syar’i
= 77,58 gram
Zakatnya = 1/40 atau 2,5% = 0,5 mitsqol syar’i
= 1,9395 gram
2.        Perak
Nishabnya = 200 dirham syar’i
= 543,06 gram
Zakatnya = 1/40 atau 2,5% = 5 dirham syar’i
= 13,5765 gram
  1. Zakat barang terpendam (rikaz)
  1. Emas
Nishabnya = 20 mitsqol syar’i
= 77,58 gram
Zakatnya =1/5 atau 20% = 4 mitsqol syar’i
= 15,516 gram
  1. Perak
Nishabnya = 200 dirham syar’i
= 543,06 gram
Zakatnya = 1/5 atau 20% = 40 dirham syar’i
= 108,612 gram
  1.  Zakat perniagaan
Yang dimaksud dengan zakat harta perniagaan adalah segala sesuatu yang dipersiapkan untuk diperjual belikan. Kewajiban ini secara umum telah ada dalam surat al-Baqarah ayat 267 :
أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَنفِقُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّآ أَخْرَجْنَا لَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ ۖ وَلَا تَيَمَّمُوا۟ ٱلْخَبِيثَ مِنْهُ تُنفِقُونَ وَلَسْتُم بِـَٔاخِذِيهِ إِلَّآ أَن تُغْمِضُوا۟ فِيهِ ۚ وَٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ غَنِىٌّ حَمِيدٌ

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (QS: Al-Baqarah Ayat: 267)
Setiap barang perdagangan wajib dikeluarkan zakatnya dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1.    Ada niat untuk memperdagangkan barang tersebut
2.    Harta perdagangan diperoleh murni dari hasil jual beli
3.    Telah terpenuhi waktu satu tahun
4.    Harta tersebut sudah mencapai satu nishab
Kadar nishab zakat perniagaan:
Kadar wajib zakat perniagaan adalah 2,5%. Sedangkan nishabnya 20 dinar atau 90 gram emas.


            Dari uraian diatas dapat disimpulkan
  1. Pengertian Zakat, Infak dan Shadaqah yaitu Secara etimologi zakat dapat diartikan berkembang dan berkah. Selain itu zakat juga dapat diartikan mensucikan. Infak menurut istilah infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam, dan shadaqah adalah Shadaqah, dari segi bahasa berasal dari akar kata kerja shadaqa atau bentuk nomina verbanya ash-shidq yang berarti ‘kesungguhan’ dan ‘kebenaran’.
  2. Zakat berarti sesuatu yang dikeluarkan atas nama harta atau badan dengan mekanisme tertentu. infaq berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran islam. shadaqah adalah pemberian harta kepada orang-orang fakir, orang yang membutuhkan, ataupun pihak-pihak lain yang berhak menerima shadaqah,  tanpa disertai imbalan.
  3. Para Ulama’ kemudian sepakat mewajibkan zakat. Hadist tersebut menunjukkan bahwa zakat merupakan salah satu rukun islam.orang yang mengingkari zakat dinyatakan kafir, meskipun dia menunaikannya.
Macam zakat yaitu zakat fitrah dan zakat mall.
  1. Harta yang wajib dizakati adalah hewan ternak, tanaman, barang terpendam, emas perak, harta perniagaan, zakat profesi, barang tambang.
  2. Orang yang berhak menerima zakat adalah fakir, miskin, ‘amil, muallaf, garim,riqab, sabil, ibnu sabil.


Demikian makalah yang kami sampaikan. Dengan harapan semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat diperlukan demi kemaslahatan kita semua. Dan semoga kita bisa mengambil hikmahnya. Amin.


DAFTAR PUSTAKA
Yunus, Mahmud. Al Fiqhul Wadhih  Juz II. Padang: Maktabah As Sa’diyah Putra. 1936.
Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, Jakarta: Niaga Swadaya, 2010.
Yunus, Mahmud. Al Fiqhul Wadhih  Juz II. Padang: Maktabah As Sa’diyah Putra. 1936.


[1] Hasbi Ash Shiddieqy, pedoman Zakat, (Semarang: Pustaka Rizki putra,2009). Hlm 3-5
[2] http://www.ahmadzain.com/read/karya-tulis/384/pengertian infak.diakses tgl 27/04/15
[3] Yunus, Mahmud. Al Fiqhul Wadhih  Juz II. (Padang: Maktabah As Sa’diyah Putra. 1936).hlm.343
[4] Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, (Jakarta: Niaga Swadaya, 2010), hlm.433-434

 Sekilas uraian yang dapat kami simpulkan mudah-mudahan bermanfaat ,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar