BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terbentuknya negara Indonesia dilatar belakangi oleh perjuangan seluruh
bangsa. Sudah sejak lama Indonesia menjadi incaran banyak negara atau bangsa
lain, karena potensinya yang besar dilihat dari wilayahnya yang luas dengan
kekayaan alam yang banyak. Kenyataannya ancaman datang tidak hanya dari luar,
tetapi juga dari dalam. Terbukti, setelah perjuangan bangsa tercapai dengan
terbentuknya NKRI, ancaman dan gangguan dari dalam juga timbul, dari yang bersifat
kegiatan fisik sampai yang idiologis. Meski demikian, bangsa Indonesia memegang
satu komitmen bersama untuk tegaknya negara kesatuan Indonesia. Dorongan
kesadaran bangsa yang dipengaruhi kondisi dan letak geografis dengan dihadapkan
pada lingkungan dunia yang serba berubah akan memberikan motivasi dlam
menciptakan suasana damai. Melihat luasnya bahasan dari masalah
kewaeganegaraan, maka penulis pada makalah ini hanya menitik beratkan pada
pemasalahan tentang kewarganegaraan.
B. Tujuan Masalah
Dalam menyusun makalah ini, penulis memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Tujuan Objektif
a. Untuk mengetahui pengertian kewarganegaraan.
b. Untuk mengetahui tujuan kewarganegaraan.
c. Untuk mengetahui Undang-undang dan Peraturan
Kewarganegaraan
d. Untuk mengetahui kewarganegaraan Indonesia
e. Untuk mengetahui asas-asas kewarganegaraan.
f. Untuk mengetahui peran warga Negara.
2. Tujuan Subjektif
Untuk memenuhi tugas makalah sebagai salah satu persyaratan untuk tugas
struktur IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
C. Rumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini, penulis membatasi pada beberapa hal berikut:
1. Apa pengertian kewarganegaraan?
2. Apa tujuan kewarganegaraan?
3. Apa saja Undang-undang dan Peraturan
Kewarganegaraan?
4. Bagaimana kewarganegaraan Indonesia?
5. Bagaimana asas-asas kewarganegaraan?
6. Apa saja peran warga Negara?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewarganegaraan
Istilah kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan yang menunjukan hubungan
atau ikatan antara Negara dan kewarganegaraan. Kewarganegaraan diartikan segala
jenis hubungan dengan suatu Negara yang mengakibatkan adanya kewajiban
Negara itu untuk melindungi orang yang bersangkutan. Adapun menurut
undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Kewarganegaraan adalah segala
ikhwal yang berhubungan dengan Negara. Pengertian kewarganegaraan dibedakan
menjadi dua, yaitu sebagai berikut:
a. Kewrganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis
1. Kewarganegaraan dalam arti yuridis ditandai dengan
adanya ikatan hukum antara orang-orang dengan Negara.
2. Kewarganegaraan dalam arti sosiologis, tidak ditandai
dengan ikatan hukum, tetapi ikatan emosional, seperti ikatan perasaan, ikatan
keturunan, ikatan nasib, ikatan sejarah, dan ikatan tanah air.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil
1. Kewarganegaraan dalam arti formil menunjukan pada tempat
kewarganegaraan. Dalam arti sistematika hukum, masalah kewarganegaraan berada
pada hukum publik.
2. Kewarganegaraan dalam arti materil menunjukan pada akibat hukum
dari status kewarganegaraan, yaitu adanya hak dan kewajiban warga Negara.
B. Tujuan Kewarganegaraan
Tujuan kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
a. Mewujudkan warga Negara sadar bela Negara berlandaskan
pemahaman politik kebangsaan,
b. Kepekaan mengembangkan jati diri dan moral bangsa
dalam perikehidupan bangsa.
c. Memiki sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, cinta tanah air, serta rela berkorban bagi nusa dan bangsa.
d. Memiliki keterampilan intelektual dan keterampilan berpatisipasi
secara demokratis dan bertanggung jawab.
C. Undang-undang dan Peraturan Kewarganegaraan
Pada tanggal 1 Agustus 2006, undang-undang No 12 tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diundangkan dan diberlakukan sebagai
pengganti Undang-undang No 62 Tahun 1958.
Hal-hal yang menonjol dari undang-undang diatas adalah:
1. Sifat non-discriminatif yaitu status
kewarganegaraan seseorang tidak lagi ditentukan berdasarkan ras, keturunan,
suku bangsa, agama dsb, tetapi ditentukan berdasarkan aturan hukum.
2. Memberi kewarganegaraan terbatas kepada:
a) Anak WNI yang lahir dan suatu perkawinan campuran.
b)
Anak WNI yang berusia 5 (lima) tahun diangkat secara sah oleh WNA berdasarkan
penetapan pengadilan.
c) Anak dari pasangan WNI yang lahir di Negara yang
menganut asas ius soli.
d) Anak WNI yang lahir diluar perkawinan yang sah diakui
oleh ayahnya yang WNA.
3. Member kesempatan memperoleh kewarganegaraan Republik
Indonesia kepada anak-anak yang lahir dari suatu perkawinan campuran yang lahir
sebelum berlakunya undang-undang No 12 tahun 2006 tentang kewarganegaraan RI
yang belum berusia 18 tahun dan belum kawin.
4. Persamaan di depan hokum bagi perempuan dan laki-laki
untuk mengajukan pewarganegaraan.
5. Kehilangan kewarganegaraan bagi suami atau istri yang
terikat perkawinan yang sah tidak menyebabkan hilangnya status kewarganegaraan
dari istri atau suami.
6. Kehilangan kewarganegaraan Indonesia bagi seorang ayah
atau ibu tidak dengan sendirinya berlaku terhadap anaknya.
D. Kewarganegaraan Indonesia
1. Peraturan yang mengatur perihal kewarganegaraan di
Indonesia adalah UU No 12 th 2006 tentang kewarganegaraan Republik Indonesia.
2. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah
perihal; siapa yang menjadi warga Negara Indonesia; syarat dan tata cara
memperoleh kewarganegaraan Republik Indonesia dan syarat dan tata cara
memperoleh kembali kewarganegaraan Republik Indonesia.
3. Asas-asas yang dipakai dalam UU ini adalah asas isu
sanguinis, asas ius soli terbatas, asas kewarganegaraan tunggal dan asas
kewarganegaraan ganda terbatas.
4. Undang-undang ini tidak mengatur perihal isi
kewarganegaraan (hak dan kewajiban warga negara).
E. Asas-asas Kewarganegaraan
Adapun asas-asas kewarganegaraan meliputi ius sanguinis, ius soli, dan
campuran. Pengertian asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:
1. Ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan
Negara tempat kelahiran.
2. Ius soli (law of the soil) adalah asas yang menentukan
kewarganegaraan seseorang berasarkan Negara tempat kelahiran.
3. Kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan
satu kewarganegaraan bagi setiap orang.
4. Kewarganegaraan ganda terbatas adalah asas yang
menentukan kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur di dalam undang-undang.
F. Peran Warga Negara
Adapun warga Negara di dalam kewarganegaraan adalah sebagai berikut:
1. Peran pasif adalah kepatuhan warga Negara
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. Peran aktif merupakan aktifitas warganegara untuk
terlibat (berpatisipasi) serta ambil bagian dalam kehidupan bernegara, terutama
dalam mempengaruhi kepusan publik.
3. Peran positif merupakan aktivitas warganegara untuk
meminta pelayanan dari Negara untuk memenuhi kebutuhan hidup.
4. Peran negatif merupakan aktivitas warga Negara untuk
menolak campur tangan Negara dalam persoalan pribadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil yang telah dipaparkan oleh penulis, penulis mengambil kesimpulan
bahwa:
1. Istilah kewaraganegaraan memiliki arti keanggotaan
yang menunjukan hubungan atau ikatan antara Negara dan kewarganegaraan.
Kewarganegaraan diartikan segala jenis hubungan dengan suatu Negara yang
mengakibatkan adanya kewajiban Negara itu untuk melindungi orang yang
bersangkutan.
Pengetian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Kewarganegaraan dalam arti yuridis dan sosiologis.
b. Kewarganegaraan dalam arti formil dan materil.
2. Pada tanggal 1 Agustus 2006, undang-undang No 12 tahun
2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia telah diundangkan dan
diberlakukan sebagai pengganti Undang-undang No 62 Tahun 1958.
3. Setiap Negara berdaulat berwenang menentukan
siapa-siapa yang menjadi warga Negara. Dalam menentukan kewarganegaraan
seseorang, dikenal adanya asas berdasar kelahiran dan asas kewarganegaraan
berdasarkan perkawinan. Penentuan kewarganegaraan didasarkan pada sisi
kelahiran dikenal dua asas yaitu asas Ius Soli dan asas Ius Sanguinis.
4. Hal-hal yang diatur dalam undang-undang ini adalah
perihal, siapa yang menjadi warga Negara Indonesia, syarat dan tata cara
memperoleh Kewarganegaraan Republik Indonesia, kehilangan kewarganegaraan
Republik Indonesia, dan syarat dan tata cara memperoleh kembali Kewarganegaraan
Republik Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Suprapto. Pendidikan Kewarganegaraan.2007. Madyan Press. Jakarta.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia.
Winata, Ngadimin. Kewarganegaraan RI. 2005. Bumi Aksara. Yogyakarta.
Suharyanto. Pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas
XI .1992. Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar